Cari Sesuatu ?

Google

Friday, December 25, 2009

ISLAM DIHADAPKAN KEPADA ILMU-SENI-FILSAFAT

Pemahaman Filsafat dikais dari buku yang cukup tua. Buku ini terbit tahun 1965 yang disusun oleh Drs. Sidi Gazalba. Judul buku “Islam dihadapkan kepada ilmu-seni-filsafat. Hal-hal yang bahas dalam buku ini antara lain:
Kebudayaan
Islam
Kebudayaan dan Islam
Ilmu dan Islam
Filsafat dan Islam
Kesimpulan.
Dari buku ini dapat dimabil catatan-catatan kecil terkait filsafat, dan dari catatan kecil inilah dapat difungsikan sebagai pendukung pemahaman filsafat.
Catatan kecil pada pengantar buku.
MENGAPA ILMU DIAMBIL SEBAGAI KRITERIUM.
Dalam abab ke XVIII dunia Barat telah memasuki kurun ilmiah [Aufklarung]. Dan bagi bangsa Indonesia kurun itu baru mulai dalam abad ke XX ini. Kecenderungan zaman dalam menjawab tentangan itu menutut kepda kita semua untuk setiap melihat fenomena didasarkan kepada tataran ilmiah. Karena ilmulah yang menetukan kepastian dan kebenaran [Kendati kepastian dan kebenaran adalah bersifat nisbi]
APA FILSAFAT ?
Filsafat merupakan penjelmaan kegiatan fikiran mencari kebenaran dari kebenaran demi kebenaran. Filsafat adalah system kebenaran sebagai hasil dari berfikir selangkah demi selangkah secara asadar, bebas, sitematik, radikal, dan universal..
ILMU ?
Ilmu digariskan sebagai cabang kebudayaan.Ilmu menyusun pengetahuan yang pasti dan benar, yang diserahkannya kepada teknologi untuk direalisasikan. Dalam kenyataan bahwa kebenaran ilmu dapat ditolak, direvisi, diperbarui dan disempurnakan. [misalnya: kedudukan bumi dalam stelsel matahari sebelum dan susudah Copernicus, kedudukan manusia dalam dunia biologi sebelum dan sesudah Lamrck-Darwin. Pembelahqn atom sebelum dan sesudah Eisntein)
ILMU DAN FILSAFAT
Ilmu membatasi medannya hingga alam yang dapat diteliti secara empiris. Filsafat menentang fikiran sejauh-jauhnya. Ilmu berhenti , manakala ia sampai diujung batas pengalaman. Dimana ilmu berhenti, disitu filsafat mulai. Esensi pertanyaan ilmu hanya dua, yakni: Bagaimana? Dan Apa Sebabnya?. Sedangkan pertanyaan filsafat terumus dalam dalam tiga pokok yakni: Apa itu?, Dari Mana? Kemana?
METODE ILMU:
Metode Ilmu untuk mendapatkan pengetahuan yang pasti dan benar adalah dengan:
[].Membebaskan fikiran dari segala ikatan (kepercayaan, tradisi, agama, anggapan-anggapan umum)
[].Melakukan penelitian ilmiah (research). Kedua unsure itu merupakan unsur ciri dari ilmu modern.
[].Eksperimen untuk memaksa alam meberikan hukun dan kaidahnya.
Catatan:
Ilmu menyatakan kepastian dan kebenaran itu melalui/berdasarkan hukum dan kaidah. Jadi yang dicari ilmu sesungguhnya adalah kausalitas[hubungan kausal dari peristiwa]. Jika kausalitas itu bersifat tetap,selanjutnya dirumuskan sebagai hukum.
Data buku
JUDUL: Islam Dihadapkan kepada Ilmu-Seni-Filsafat
PENULIS: Sidi Gazalba
PENERBIT: Tinta Mas Jakarta
TAHUN PENERBITAN: 1965
Catatan: Buku ini dikais dari komunitas buku lama Velodroom Sawojajar Malang, ditelusur dari stempel yang terdapat pada sampul buku. Buku ini milik dari Rustam Library.

Sunday, November 15, 2009

90 MENIT BERSAMA DESCARTES

Descartes in 90 minutes, adalah judul asli buku ini, selanjutnya diterjemahkan oleh Frans Kowa. Ternyata memahami filsafat itu mudah, jika kita mengenal lebih dekat kehidupan dan karya para filsuf. Lebih menyanangkan jika ditulis dengan bahasa yang santai, sehingga mudah cerna. Buku ini sengaja membentangkan siapa Rene Descartes itu, ulai sejak masih usia belia hingga dewasa. Lugas dikupas tuntas, serasa tidak ditutupi "kelakukan" filsuf yang satu ini. Ternyata Descartes itu lumayan "nakal", membujang dan kawin layaknya "kumpul kebo" dilakukan. Semasa kecilnya pemalas, suka tidur alias ngantukkan.

Thursday, November 12, 2009

FILSAFAT DAN SAINS SEBUAH PENGANTAR.

Dianjurkan kepada mahasiswa pascasarjana membaca buku ini, menurut pencermatan "Gudang Filsafat" buku ini sangat cerdas dalam membentangkan pengertian filsafat. Mudah dicerna, dan disetiap bab bahasan disediakan ruang latihan, oleh buku ini dinamai "pertanyaan pemandu". Sisi lain yang menarik dari buku ini adalah ringkasan yang terpapar dalam setiap bab, dan ringkasan ini merupakan simpulan singkat. Berikut contoh ringkasan yang termuat pada halaman 10.
[Kesimpulan]
Setidaknya, ada dua jawaban mudah untuk menjawab pertanyaan apa filsafat itu?
Yang pertama adalah filsafat sebagai sebuah aktivitas berpikir tentang realitas sebagai keseluruhan secara mendalam. sementara, yang kedua adalah filsafat sebagai sebuah analisis konseptual tentang tindak berpikir manusia, atau aktivitas berpikir tentang pikiran itu sendiri.
Filsafat itu sendiri setidaknya dapat dibagi menjadi tiga cabang.
Yang pertama, adalah metafisika. Metafisika adalah cabang filsafat yang merefleksikan hakekat dari realitas pada levelnya yang paling abstrak. Yang kedua. adalah epistemologi. Epistemologi adalah cabang filsafat yang merefleksikan tentang kapasitas pengetahuan manusia, hakikat pengetahuan manusia, dan genesis dari pengetahuan manusia. Yang terakhir, adalah etika. Etika adalah cabang filsafat yang merefleksikan tentang hakikat tindakan, dan bagaimana manusia harus bertindak di dalam dunia.
Data buku
JUDUL BUKU: Filsafat Sains : sebuah Pengantar
PENULIS: Reza A.A. Wattimena SS
PENERBIT: PT Grasindo, Jalan Palmnerah Selatan 22-28 Jakarta 10270. Telepon [021] 53696545. http://www.grasindo.co.id/
ISBN:978-979-0251-18-0
TEBAL: 322
CETAKAN: 2008
Bagian yang dibahas:
Bagian I :MENGETUK PINTU GERBANG FILSAFAT
  • Serba-serbi Filsafat
  • Ciri Filsafat
  • Membaca dan Memahami Tulisan Filsafat
  • Beberapa Cabang Umum Filsafat
Bagian II : ILMU PENGETAHUAN DALAM BINGKAI FILSAFAT
  • Filsafat Ilmu Pengetahuan dan Ilmu Pengetahuan
  • Sejarah Ilmu Pengatahuan
  • Metode Saintifik
  • Hukum dan Teori di Dalam Ilmu Pengetahuan
  • Ilmu-ilmu Alam dan Ilmu Sosial
  • Ilmu Pengetahuan dan Nilai [Value]
  • Filsafat-filsafat Ilmu Sosial
  • Filsafat Pengetahuan dan & Umat Manusia
  • Epilog
[]

Sunday, November 8, 2009

RENE DESCARTES - DISKURSUS METODE

René Descartes (IPA: ʀəˈne deˈkaʀt; lahir di La Haye, Perancis, 31 Maret 1596 – meninggal di Stockholm, Swedia, 11 Februari 1650 pada umur 53 tahun), juga dikenal sebagai Renatus Cartesius dalam literatur berbahasa Latin, merupakan seorang filsuf dan matematikawan Perancis. Karyanya yang terpenting ialah Discours de la méthode (1637) dan Meditationes de prima Philosophia (1641).Buku ini merupakan terjemahan dari buku " Discourse on Method", Hackkerr Publishing Company Inc, Indian Polish/Cambrige, 1993. Dengan cermat buku ini oleh Ahmad Faridl Ma'aruf, dan judul disesuaikan menjadi DISKURSUs METODE.
Descartes, kadang dipanggil "Penemu Filsafat Modern" dan "Bapak Matematika Modern", adalah salah satu pemikir paling penting dan berpengaruh dalam sejarah barat modern. Dia menginspirasi generasi filsuf kontemporer dan setelahnya, membawa mereka untuk membentuk apa yang sekarang kita kenal sebagai rasionalisme kontinental, sebuah posisi filosofikal pada Eropa abad ke-17 dan 18.
Descartes adalah salah satu representasi dari semangat manusia modern yang telah mengalami kelahiran kembali. sebuah semangat yang telah demikian tua sekarang semakin tampak mulai lelah. Sebab,kita semakin bisa maklum akan apa yang dimaksud Descartes dengan (ilmu)pengetahuan. Dengan pengetahuan jenis ini , ia menawari kita menjadi le maitres et pressure de la nature, pangeran yang gilang gemilang dengan cahaya ilmu dan menjadi penguasa dunia.

Tuesday, May 12, 2009

FILSAFAT ILMU - Kontemplasi Filosofis tentang Seluk-Beluk Sumber dan Tujuan Ilmu Pengetahuan

Pengetahuan dimulai dengan rasa ingin tahu
Kepastian dimulai dengan rasa ragu-ragu
Sedang berfilsafat dimulai dengan kedua-duanya.
Berfilsafat didorong untuk mengetahui apa yang telah kita tahu dan apa yang kita belum tahu. Berfilsafat berati mengoreksi diri, semacam keberanian berterus terang, seberapa jauh sebenarnya kebenaran yang dicari telah terjangkau.
Karakteristik berpikir filsafat yang pertama adalah sifat menyeluruh. Seorang-orang ilmuwan tidak lekas puas mengenai ilmu yang hanya dari segi pandang ilmu itu sendiri. Dia ingin melihat hakikat ilmu dalam konstelasi pengetahuan lainnya. Dia ingin tahu kaitan ilmu dengan moral dan kaitan ilmu dengan agama. Dia ingin yakin apakah ilmu itu membawa kebahagiaan bagi dirinya.
Karakter berfikir filsafat yang kedua adalah mendasar, artinya setiap ilmu yang ada tak lagi dipercaya sebagai kebenaran. Kebenarannya dipertanyakan, mengapa ilmu itu bisa benar, dan apa yang dimaksud dengan kebenaran di sini.
Menikmati Filsafat yang mengasyikkan, memburu pengetahuan dengan meragukan setiap pengetahuan dan meyakini keraguan tas segala hal melalui berbagai pertanyaan yang dijawabnya sendiri.
ISTIMEWA BUKU INI
Buku ini termasuk kategori istimewa, karena merupakan buku filsafat ilmu yang memberikan ringkasan dari apa yang dibahas. Tepatnya pada halaman 231 - 242, buku ini meringkas sajian serta menyederhanakan. Sangat cocok untuk mahasiswa yang sedang mengulang, karena tidak lulus ujian.
Data BuKu
JUDUL: Filsafat Ilmu: kontemplasi Filosofis tentang Seluk Beluk Sumber dan Tujuan Ilmu Pengetahuan
PENULIS: Drs. Beni Ahmad Saebani, MSi
PENERBIT: CV. Pustaka Setia. Jl. BKR [Lingkar Selatan] No. 162-164. Telp: 022-5210588. Bandung 40253.
CETAKAN: Pertama Februari 2009
TEBAL: 264 halaman ; 16,5 x 23,5 cm
ISBN: 978-979-730-941-1

Sunday, February 8, 2009

FILSAFAT ITU INDAH

MITOS BAHWA FILSAFAT ITU SULIT BERGENTAYANGAN DI KAMPUS
Beberapa mahasiswa saya mengeluh, ketika saya baru pertama memasuki ruangannya, karena mendengar saya akan mengajarkan filsafat ilmu. Usut punya usut ternyata dibenak mereka sudah punya preferen negatif, dan kita dinina bobokan oleh mitos yang acapkali bergentayangan di kampus. Mitos itu mensuarakan bahwa filsafat adalah sebuah mata kulaih yang sulit, dan tidak memiliki manfaat di dunia kehidupan. Secara pragmatis juga dikatakan bahwa filasafat tidak berguna di dunia kerja, dan dunia kehidupan sehari-hari. Agar kita mencitai sekaligus bersemangat mempelajari filsafat, gudang filsafat akan mensadap beberapa pengertian yang mudah cerna, selengkapnya sebagai berikut.
PATOKAN-PATOKAN DASAR/CIRI-CIRI BERFIKIR FILSAFAT:
  • Berpikir sampai ke akar-akar permasalahan atau berpikir secara radikal. Ini berarti kita berpikir samapai ke inti atau hakikat dari obyek pemikiran kita, yaitu permasalahan yang kita hadapi
  • Berpikir universal. Filsafat mencerminkan pengalaman umum manusia. Oele karena itu ciri pemikiran kita haruslah bersifat universal dan bukannya parsial atau bagian-bagian, sebagaimana yang terjadi dalam ilmu
  • Koheren dan runtut atau konsisten: berpikir koheren berarti sesuai dengan kaidah-kaidah berpikir. Runtut atau konsisten berarti tidak mengandung pertentangan atau kontradiksi
  • Sistematik: berpikir sistematik bearti semua pandangan yang dianalisis selalu berhubungan secara teratur dengan maksud tertentu
  • Komprehensif yang berarti menyeluruh.Filsafat merupakan keterbukaan total terhadap realitas atau totalitas
  • Bebas: pemikiran filosofis adalah hasil pemikiran yang bebas dari prasangka-prasangka sosial historis, kultural dan religius
  • Bertanggung jawab: kita berpikir dan bertanggung jawab atas hasil pemikiran kita dan paling tidak bertanggung jawab terhadap hati nurani kita sediri
DARI PANDANGAN HIDUP MENJADI ILMU
Filsafat dapat kita pandang dari dua sisi, dari perpektif pandangan hidup dan perpektif Ilmu. Kemudian proses-proses yang membawa filsafat dari pandangan hidup menuju ilmu yang bersifat akademis, dipaparkan buku ini sebagai berikut:
  1. Filsafat berkembang menjadi disiplin khusus karena dirinya mampu mengerahkan segenap segala usaha kepada kebijaksanaan, dan selalu memperbanyak refleksi dan berupaya menemukan akar atau kriteria untuk membedakan secara ekstrem antara kebenaran dan kesalahan, keburukan dan kebaikan, atau bagaimana membedakan hal yang bersifat ilusif dan riil. Dengan itu semua filsafat membuka banyak refleksi tentang pengalaman dalam kehidupan sehari-hari
  2. Lewat berbagai refleksi, filsafat juga memahami dirinya sebagai bentuk dari cinta [philia]. Filsafat juga memahami dirinya dalam berbagai keadaan untuk bergerak maju dan selalu mencari pengetahauan yang tidak atau belum diketahui.
FUNGSI DAN TUGAS FILSAFAT DALAM HUBUNGANNYA DENGAN ILMU
Fungsi dan tugas filsafat dalam hubungannya dengan ilmu, buku ini membentangkan pemikiran sebagai berikut:
  1. Secara tradisonal-historis, filsafat dilihat sebagai ratu segala ilmu, kendati ketika ilmu-ilmu mulai memisahkan diri dari filsafat, fungsi seperti ini semakin diakui.
  2. Terdapat beberapa fungsi penting filsafat dalam dunia ilmu, antara lain:
[]Filsafat merangsang hipotesis-hipotesis baru bagi ilmu lain atau teori ilmu pengetahuan
[]Sebagai pendasar filsafat menyelidiki mekanisme mencari pengetahuan dari ilmu tertentu, yakni secara kritis menyelidiki anggapan, pengertian dan metodenya sendiri
[]Fungsi sintesis:Membuat sintesis dari hasil dan pandangan dunia ilmu
[]Fungsi Kritis: mengeritik ajaran-ajaran ideologis dan filosofis, teknik, ekonomi, dan lain-lain [kritik ideologi]
[]Fungsi sosial-konstruktif: kritik terhadap situasi masyarakat demi kebaikkan dan kemanusiaan. Kritik ini tidak didasarkan pada intuisi melainkan berdasarkan pada pengetahuan dan pengalaman, relasi antar manusia, antropologi, sosiologi dan etnologi
[]Fungsi pedagogis:pendidikan untuk berpikir kelas [logis-filosofis], disiplin berpikir dan berbicara
LIMA PRINSIP DALAM DALAM BERFILSAFAT
Buku ini juga mengadopsi pemikiran The liang Gie terkait dengan prinsip-prinsip berfilsafat:
Filsafat menghalau kecongkakan dan kesombongan intelektual yang selalu berprinsip bahwa kita sudah tahu segala sesuatu. Halangan paling utama dalam proses pembelajaran ialah pandangan kita sudah tahu segala sesuatu. Dengan ini kita kehilangan rasa ingin tahu dan kemampuan untuk belajar lebih banyak lagi.
Kesetiaan kepada kebenran dan keberanian untuk mempertahankan kebenaran itu. Ini sudah diperlihatkan oleh bapak filsafat, Sokrates, yang dengan berani menerima hukuman mati secara tidak adil dengan siap menelan pil beracun dan mematikan
Memahami secara sungguh-sungguh pelbagai persoalan filsafat dan berusaha menemukan jawabannya. Dengannya kita terlibat dalam latihan berpikir yang terus menerus [intellectual exercises]
Latihan-latihan intelektual untuk menilai masalah secara kritis dan memecahkannya dapat kita lakukan secara lisan tetapi juga secara terulis. Karena itu latihan untuk berbicara dan mengungkapkan diri dalam dialog dan komunikasi dengan orang lain sangat penting. Juga latihan inteltual terus menerus kita buat melalui karya tulis menulis dalam bentk apa saja
Keterbukaan diri terhadap pelbagai persoalan dan konteks hidup kita. Kita berusaha menghindarkan pelbagai pandangan sempit atau hanya berpihak pada satu pandangan tertentu saja.
Data buku
JUDUL:Filsafat itu Indah
PENULIS:Dr. Konrad Kebung.SVD
PENERBIT:Prestasi Pustakaraya

Thursday, February 5, 2009

REKONSTRUKSI ILMU-CECEP SUMARNA

EMPIRIK-RASIONAL ATEISTIK KE EMPIRIK-RASIONAL TEISTIK
Kegelisahaan sang filsof selalu membuta energi menjadi cahaya, bahkan kekuatan berpikir refketifnya memberikan pencerahan kepada kehidupan. Mungkin hal ini sama dengan kegelisahan yang dihadapi oleh seorang-orang bernama Cecep Sumarna, yakni seorang Dosen yang juga Ketua Program Studi Tadris Ilmu Pengethauan Sosial ekonomi Koperasi STAIN Cirebon. Kegelisahan itu memicu lahirnya sebuah buku yang berjudul "Rekosntruksi Ilmu"
Menurutnya saat ini para saintis telah memasuki wilayah mutlak Tuhan, saintis telah berhasil mengubah ilahiyah yang permanen kepada insaniyah yang immanen.
Dengan penuh semangat buku ini membongkar/mendekonstruksi bangunan filsafat dan Sains Barat Modern yang dainggap sudah tertata rapi, final, dan baku, namun sesungguhnya "kosong melompong" dari makna dan nilai-nilai kemanusiaan. Inilah penggaran axiologi yang amat kentara. Buku ini sangat istimewa ketika pengantar diberikan oleh Dr.Jaih Mubarok yang membentangkan Filsafat Ilmu sangat mendasar sekali, bahkan dengan bahsa yang mudah cerna, melalui garapan yang sistematis. Dengan membaca tulisan Dr. Jaih Mubarok ini, maka orang akan mudah menangkap makna filsasat ilmu, sehingga sangat disarankan para pembaca yang baru saja masuk wilayah Filsafat ilmu membaca buku ini.Hadirnya buku ini tidak lepas dari perenungan dan perhatian penulis melihat fenomena dan fakta empirik yang terjadi. Buku ini mjuga merupakan bagian penting dari literatur yang membicarakan perkembangan pengetahuan manusia yang termasuk Tradisi Besar [Great Tradition; karena telah berupaya menggambarkan pemikiran modernisme yang diagungkan dan kemudian dinilai gagal. Penilaian gagal ini ditunjukkan oleh kecenderungan hubungan manusia dengan manusia, manusia dengan alam, dan manusia dengan tuhan yang tidak harmonis. Dan hubungan uitu justru menanggalkan nilai-nilai [filsafat nilai], yang kerap pula kita sebut dengan axiologi. Olah karenanya faham, modernisme harus dan layak didekonstruksi kewilayah yang tetap mengedepankan nilai-nilai. [maaf belum tuntas]
Data buku
JUDUL: Rekonstruksi Ilmu; Dari Empirik-Rasional Ateistik Ke empirik-Rasional Teistik
PENULIS: Drs. Cecep Sumarna, Mag
PENERBIT: Benang Merah Press. Komp. Bumi penyileukan, B-8 No. 1. Cibiru, Bandung 40614. Telp. 081320781073. E-mail: benangmerah_bdg@plasa.com
ISBN: 979-98351-6-X
TEBAL: 188 halaman
CETAKAN: Oktober 2005
[]

Wednesday, January 21, 2009

BERPIKIR SEPERTI FILOSOF

BUKU INI INGIN MEMOTIVASI ORANG BAHWA FILSAFAT ITU MUDAH
Hendra Halomon Sipayung, penulis buku ini, punya niatan mengubah paradigma yang salah dalam mempelajarai filsafat, sekaligus juga ingin menjebol belenggu yang kerap keliru, ketika orang beranggapan bahwa mempelajari filsafat itu sulit. sisi lain ada seorang orang yang membikin sebuah mitos bahwa mempelajari filsafat itu hanya untuk orang-orang tertentu, bahakan tidak semua orang dapat memahami filsafat. Kenyataan itu membuat barier yang kuat sehingga orang memvonis filsafat itu adalah sulit. Sisi lain ada anggapan yang keliru, bahwa mempelajari filsafat akan menjauhkan seorang-oreang dari ranah agama, dan kecederung masuk kedomain atheis, serta sekularis.
Buku ini ini menghapus stigma buruk itu, dan dengan tegas menyatakan bahwa setiap orang itu berfilsafat, setiap orang melakukan kajain filsafati, kendati tidak disadari.
Rupanya buku ini memotivasi siapapun untuk belajar filsafat dengan mudah, bahkan buku ini terkesan menuntun orang sekaligus memotivasi. Data buku
JUDUL: Berpikir Seperti Filosof
PENULIS: Hendra Halomoan Sipayung
PENERBIT: Ar-Ruzz Media. Modinan Sambilegi No. 194 Manguwoharjo, Depok, Sleman, Yogyakarta. Telp: 0274-4332223. E-mail: arruzzwacana@Yahoo.com
ISBN: 978-979-25-4528-9
CETAKAN: Januari 2009
TEBAL: 144 hlm; 12 x 19 cm
Sadapan Ringkas:
SYARAT BERPIKIR ALA FILOSOF
Pertama, Anda harus berani mempertanyakan segala sesuatu termasuk hal-hal yang Anda yakini dan seterusnya
Kedua, Anda harus mampu menjawab segala pertanyaan dan keraguan Anda untuk mendapatkan penjelasan yang holistik. Karena filsafat berupaya untuk mendapatkan kebenaran universal tentang realitas.
TIPS MENGGALI IDE DARI BUKU-BUKU FILSAFAT:
  1. Bacalah keseluruhan sebuah buku filsafat secara sistematis. Cobalah membuat ulasan tentang bukuntersebut, apakah yang sedang dibahas dan gaya penuilisnnya
  2. Kemudian baca dengan lebih berkonsentrasi untuk mengetahuai mana maslah yang sedang dibahas, pandangan-pandangan penulis dan argumen-argumennya
  3. Kajilah setiap bagian yang relevan, coba analisis argumen yang disampaikan. Kemudian buat kerangka tulisan
  4. Cobalah membaca secara akatif. Sewaktu Anda membaca, tanyakan pada diri Anda sendiri: apakah masalah yang sedang dibicarakan? didasarkan pada asumsi apa argumen itu dibangun? apakah argumen valid dan masuk akal? Bagaimana argumen tersebut membentuk karya secara keseluruhan? Jika ada, apakah kesalahan itu instruktif? Mengapa kesalahan itu dibuat dan bagaimnan memperbaikinya?
  5. Jika Anda mempunyai waktu, bacalah kembali keseluruhan karya itu untuk memperoleh pengertian tentang kesimpulan dan tujuan keseluruhannya, lalu berikan evaluasi terhadap keutuhan dan konsistensinya.
TIPS MEMBACA BUKU-BUKU FILSAFAT SECARA POSITIF
Hukum pertama: bacalah buku-buku filsafat secara kritis
Hukum Kedua: Jangan pernah membaca buku filsafat sekali
Hukum Ketiga: Tulisakan apa yang di benak Anda saat membaca karya filsafat
Hukum Keempat: Tetap jaga jarak pribadi dengan buku yang Anda baca